Malam telah tiba! Para wanita muda itu telah memulai tariannya. Merayakan kembali bersembunyinya cahaya mentari dibalik bukit-bukit tinggi.
Gelap kini selimuti langit bumi tempat manusia berdiri. Dibalik jendela sebuah rumah, nampak wajah keheranan seorang pemuda penikmat siang. "Kenapa para wanita muda itu menari bahagia menyambut malam? Tak takutkan mereka dengan 'sesuatu' yang bersembunyi dibalik gelap? Tak bahagiakah mereka akan terang? Yang membuat nampak apa yang tak nampak dikala malam datangkan gelap?". Rentetan pertanyaan kini hinggap dalam kepalanya. Tanyanya itu bagaikan rasa lapar yang menuntut untuk segera dikenyangkan. Namun sayang, takutnya akan 'sesuatu' yang bersembunyi dibalik gelap, malam itu menang.Membuatnya memaksakan diri untuk mengakhiri hari meski gelisah hiasi diri. Rupanya kali ini ia rela tidur dalam keadaan lapar.
Gelap kini selimuti langit bumi tempat manusia berdiri. Dibalik jendela sebuah rumah, nampak wajah keheranan seorang pemuda penikmat siang. "Kenapa para wanita muda itu menari bahagia menyambut malam? Tak takutkan mereka dengan 'sesuatu' yang bersembunyi dibalik gelap? Tak bahagiakah mereka akan terang? Yang membuat nampak apa yang tak nampak dikala malam datangkan gelap?". Rentetan pertanyaan kini hinggap dalam kepalanya. Tanyanya itu bagaikan rasa lapar yang menuntut untuk segera dikenyangkan. Namun sayang, takutnya akan 'sesuatu' yang bersembunyi dibalik gelap, malam itu menang.Membuatnya memaksakan diri untuk mengakhiri hari meski gelisah hiasi diri. Rupanya kali ini ia rela tidur dalam keadaan lapar.
Tidurnya malam tadi tak begitu nyenyak. Tanyanya semalam yang membuatnya tak tenang hingga tidurnyapun jadi korban.
Hari ini, tekadnya kuat untuk bertemu dengan para wanita yang hadirkan tanya dikepalanya!. Rupanya 'lapar'nya semalam tak terobati oleh mimpi. keberaniannya kini hadir. Keberaniannya berkata "sekerang tak ada lagi yang perlu kamu takutkan! Matahari kini telah hadirkan terang! sehingga 'sesuatu' apapun yang kau takutkan itu tidak memiliki tempat sembunyi. Semua kini dalam penglihatanmu. Dalam pengawasanmu!".
Rupanya, Mimpinya semalam merupakan sumber dari tekad serta keberaniannya pagi ini.
Ia bercerita banyak mengenai tentang tanyanya dan mimpinya kepada murid-muridnya yang sedari tadi menunggu ia untuk memberikan sedikit wejangan di pendopo taman pinggiran kota - Rupanya ia adalah guru bagi para pemuda yang lupa caranya menjadi manusia!.
Rupanya, Mimpinya semalam merupakan sumber dari tekad serta keberaniannya pagi ini.
Ia bercerita banyak mengenai tentang tanyanya dan mimpinya kepada murid-muridnya yang sedari tadi menunggu ia untuk memberikan sedikit wejangan di pendopo taman pinggiran kota - Rupanya ia adalah guru bagi para pemuda yang lupa caranya menjadi manusia!.