Sabtu, 21 Januari 2017

Hati oh hati

Urusan hati adalah misteri.
Semakin hari, perjumpaan kita semakin dinanti.
Meski sering ku tak datang,
agar tak ada yang menaruh curiga.
Sebab, semakin sering aku melihatmu, semakin menggila diri ini.
Diri ini diluar kendali !

Memang tak disangka-sangka.
Kita yang sebelumnya tak saling menperdulikan satu sama lain, kini
saling menanyakan kabar, meski secara tak langsung.
Kamu beda. Setiap perempuan yang kujumpa mampu membawaku kedalam fantasi tingkat tinggi. Tapi, kamu menarikku dari alienasi fantasi. Tak mampu lagi ku berfantasi. Sebab senyummu selalu menyabutku dalam setiap jumpa. Mungkin aku terlalu terbawa perasaan. Maklum saja, telah lama aku membiarkan hati ini sendiri.
Dilain sisi aku tak mau terlalu jatuh
dalam ruang kebersamaan. Sebab ada perasaan kerasan akan duniaku saat ini. Tapi, rasa ini semakin menggila. Biarkan saja kurelahkan dunia palsuku !! Bila mengada denganmu adalah sebuah jalan menuju illah. Kini ku nisbatkah diriku tuk menjadi pria idamanmu. Meski kedepan tak ada yang tahu. Aku hanya ingin bersikap positif dengan rasa ini. Sebab pengalaman telah mengajarkanku banyak.     

Kita

Sejerah adalah tentang ingatan. Melawan kelupaan. Ingatan aku, kamu, kita, mereka. Pernah atau tidak pernah dalam satu perahu adalah misteri. Karena yang terungkap bukan berarti kebenaran. Sarat akan kepentingan. Atau, sarat akan hal politis kata mereka yang menisbatkan diri menjadi aktor politik. Dalam momen kebersamaan, yang kamu ingat berbeda dengan yang aku ingat. Namun, apa yang kamu ingat bisa jadi sama dengan yang aku ingat. Tempat. Perangkat mati mungkin adalah kesamaan ingatan. Namun suasana yang kamu rasa dan aku rasa pastinya berbeda meski kita satu dalam ungkapan "senang", "bahagia" dan lain sebagainya. Apakah aku sejarah mereka ? Atau lebih tepatnya, masihkan aku dalam ingatan mereka ?