Sabtu, 31 Oktober 2015

Ceraikan saja

Kakiku masih melangkah.
Meski pijakan kaki terasa hampa.
Lemah batin tak jadi masalah
Demi gapai mimpi indah.
Kerinduan yang terpendam.
Menjadi semangat tuk gapai cita
Impianpunku tanam
Demi menjaga rinduku pada mereka.

Namun,  apa daya.
Semua telah sirna.
Mereka tak lagi bersama.
Tak lagi seperti biasa.
Jalan setapak kutelusuri
Berharap temukan solusi
Untuk menemani
jiwa yang sepi
Di persimpangan kisah ini,
Aku terbuai bisikan setan.
Secangkir inspirasi jadi solusi.
aku adalah manusia.
Manusia yang berkesadaran.
Sadar akan realitas sosial.
Sadar akan beban hidup ini tuhan.
Engkau yang kusembah
Engkau tempat keluh kesahku
Engkau yang ku dambah
Engkau selalu jadi cintaku
Berikan aku kekuatan.
Tuk melayang di atas awan.
Meski sanggup ku melangkah,
Takkan ada guna tanpa ada pijakan.
Dayaku tak sanggup.
Tuk ucap hai pada mereka.
Karena aku
masih dalam buaian nestapa.
Perih batin ini Menengok kalian !
Berjalan tanpa arah namun,
Dengan sayap yang lengkap.
aku merpati kehilangan sayap
Mencoba merajut kembali sayap sayap patah.
Meski tak sempurna..
Niatku tulus merajut  asa.
Kuceritakan kisah ini bukan karena aku kalah dalam perjudian hidup.
Kuceritakan ini tuk melepaskan
Beban dipundakku ini.
Yang tak sanggupku pikul.
Berbagi hati, berbagi rasa, berbagi cinta.
Dalam dekapan nestapa aku bermunajat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar