Selasa, 11 Oktober 2016

JOKER : Wanita penikmat malam (Bagian 2)


Cahaya mentari mulai bersembunyi dibaling gedung-gedung tinggi. bayang - bayang gedung terlihat memanjang mengiringi memerahnya langit di angkasa. dari arah yang berlawanan , bulan mulai menampakkan diri. langit yang tadinya memerah perlahan mulai menjadi gelap. Dalam gelapnya malam, keindahan langit begitu terasa. telah nampak apa yang tak nampak disiang hari dengan mata telanjang. Terlihat atau tidak oleh manusia. mereka selalu disana ! itulah bintang - bintang. Di siang hari, keindahannya dihalangi oleh cahaya mentari yang menyilaukan. namun, dimalam hari ia bagai bidadari - bidadari yang menemani sang rembulan menyajikan secercah cahaya. 


Dari seberang jalan, suara canda tawa para wanita pecinta malam mesrah ditelinga joker. pandangannya terpaku pada seorang wanita yang sedang memegang sebotol inspirasi. mungkin bagi sebagian manusia yang memegang teguh nilai-nilai kehormatan seorang wanita merasa itu adalah tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang wanita. namun, tak ada yang pernah benar - benar menjelaskan tentang mengapa tindakan tersebut tidak pantas, serta hubungannya dengan kebebasan memilih yang di anugerahi kepada manusia. apakah manusia terbaik adalah manusia yang memegang teguh sebuah nilai - nilai secara turun temurun. atau merayakan kebebasannya dengan meyakini nilai - nilai yang ia peroleh dari pergulatannya dengan dunia luar sebagai konsekuensi kebebasannya. seseorang pernah berkata pada joker bahwa tak ada kebebasam yang mutlak seperti apa yang diyakini sartre seorang filosof, psikolog asal perancis. ia sadari dan yakini itu. namun, dengan alasan yang berbeda dari seorang yang mengatakan kepadanya.

akhirnya joker memberanikan diri untuk menyapa. sekedar menyapa. didalam kepalanya rentetan pertanyaan terus bereproduksi. namun entah kenapa pertanyaan pertanyaan tersebut tertahan dilidahnya. dihadapanya telah berdiri sesosok wanita yang sedari tadi menatap kaku kepada joker karena setelah joker mengajak berkenalan tak sepatah katapun terucap dari mulutnya.

kluk kluk kluk, segelas "inspirasi" meluncur dan membasahi kerongkongan joker setelah tawaran dari wanita tersebut ia iyakan. bukan tanpa ragu ia meminumnya. sebab sepanjang perjalanan hidupnya baru tiga kali ia menenggak minuman keras. yang pertama waktu acara perayaan kelulusannya dari salah satu universitas. yang mengukuhkannya menjadi seorang sarjana filsafat. yang kedua, ketika ia dipaksa minum oleh salah satu sahabat karibnya dalam perayaan ulang tahunnya. dan ketiga, ketika sumber pertanyaan menyuguhkannya segelas inspirasi. 

Keresahannya selalu menjadi-jadi ketika ia sudah mulai berada dalam pengaruh alkohol. seolah-olah jurang terjang dalam kepalanya telah diberikan jembatan dan Ego sang police tak mampu untuk melarangnya. jadilah ia sesosok manusia yang baru yang lebih terbuka. terbuka dengan pikirannya, bebas dalam berekspresi. namun, itulah yang membuat cemas. kecemasannya akan kebebasan tanpa batas. 

Tiga gelas sudah segelas inspirasi membasahi kerongkongannya. effectnyapun sudah mulai terasa. tak lama berselang. rentetan pertanyaan dikepalanya meledak dan membuat para wanita itu terdiam terpaku menatapnya.
"mengapa?"tak sempat kata itu diucapkannya, segerombolan wanita paru baya itu memutuskan untuk membubarkan diri.mereka berjalan tak beraturan menuju seluruh penjuru jalan yang ada. namun masih dengan wajah yang ceriah. like a girss in a fifthteen. 

bagi sang joker ini adalah penyesalan terbesarya. ia selalu berhasil  memulai dialek dengan baik. dialektikanya pun di akui oleh teman - teman yang. tak salah jika di suatu pendopo selalu ramai menunggu kedatangannnya.

setelah mengapa terucap. kini ia diam mematung. "tak seharusnya saya kehilangan kendali seperti ini. sumber itu pasti tak mau lagi memberikan sepata dua kata. aaakh.. aku terlalu memaksakan diri yang membuatku kembali terjebak dalam ritinitas sehari.
  
-sementara joker meratapi kegagalannya menempus mistisikan keseharian wanita itu datang menghampiri-

"tuhan joker yang terkenal dipenjuru kota ini, saya tahu sejak seminggu lalu engkau sedang memperhatikan kami. sampah masyarakat kata awam. namun kamu membebaskan diri dari paradigma sosial. sehingga kemanapun kamu melangkah kamu tak pernah takut. namun langkahmu itu bukankan langkah-langkah menuju pemuasan rasa ingin tahu?terkadang engkau merdeka dari penjara keseharian. terkedang juga engkau mati dalam hidupmu. dimana joker yang setiap sore duduk minum kopi di atas bukit sambil menatap luas kelangit tanpa batas. kamu tahu melepaskan diri dari mistisitas keseharian namun kamu masuk terlalu dalam. dan ketika ada yang janggal dalam keseharianmu kamu setengah hati untuk sekedar menengok dari penjara keseharian. dasar joker. dimana bocah a-sosial yang kukenal ? bebas dengan dibatasi tanggung jawab, menuju kehabagiaan diri. senyum tanpa tupus 24 jam. sadar dengan permainan dunia. dan memilih mempermainkan dunia. namun pada akhirnya tunduk pada sistem. -air mata joker mulai berjatuhan. kamu yang mengajarkan ku semua ini. tentang kebebasan. siapa itu manusia itu. eksistensi. meybe the world in the mitweld i'ts never forget it. but, death, there you will be alone. you tell me about that! padahal kakak yang mengajarkan padamu. namun sekarang Kakak terlihat seperti budak - budak sistem. pikirkan itu baik - baik kakak. atau mau lapor ayah ibu tentang diriku yang sekarang? eee, lupa. ayahkan telah kamu bunuh. selamat timggal kakak, sering - seringlah mengunjungi ibu. for the last.
BE A REAL JOKER you'r freak now. by brother. 

seketika bom asap meledak dan yang tersisa hanyalah ia sendiri dengan ratapan kosong. tangannya menggenggap sebuah fhoto (sepertinya pemberian adiknya)

TO BE CONTINUED































Tidak ada komentar:

Posting Komentar